NEWS UPDATE :  

Berita

Rubah mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakan kepala-Nya (Matius 8:20)

Percikan Hati:

Rubah mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakan kepala-Nya (Matius 8:20)

Seorang rekan imam membagikan pengalamannya. Saat dia masih seorang frater, beberapa waktu sebelum tahbisan, ayahnya mengalami stroke. Dia merasa hal ini bisa menggagalkan tahbisannya, sebab ada dorongan yang kuat untuk menemani orang tua. Namun, persis pada titik ini, dia kemudian disadarkan oleh ayahnya sendiri. Ia berkata, “Nak, kamu ini kan frater, tetapi mengapa seperti kurang beriman. Tidak usah khawatir sama Bapak. Bapak masih punya Tuhan yang menemani Bapak. Tuhan selalu menemani Bapak. Tetaplah teguh dan percaya pada Tuhan atas panggilanmu.” Perkataan itu seolah menamparnya dengan keras. Sebagai frater dia sudah belajar banyak hal, tetapi soal iman, ayah ternyata lebih paham. Sejak saat itu, dia sadar bahwa kepasrahan diri adalah bentuk iman di dalam mengikut Yesus.

Injil hari ini mirip dengan Injil kemarin (Minggu) versi Matius, yakni menceritakan  Yesus “menyeleksi” orang-orang yang ingin mengikutiNya. Dia tidak menerima murid sembarangan saja. Ada kriteria-kriteria yang harus dipenuhi. Misalnya, orang yang mengikutiNya harus siap menghadapi segala resiko. “Serigala mempunyai liang, burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletekkan kepadaNya.” Kepada orang lain, Yesus mensyaratkan agar berani meninggalkan segala-galanya. “Biarlah orang mati menguburkan orang mati, tetapi engkau ikutlah Aku.” Sepertinya tidak ada kompromi.

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita akan jalan kemuridan. Seorang murid Kristus dituntut sikap lepas bebas dan totalitas dalam mengikuti Dia, maka kita harus siap dengan ketidaknyamanan, bahkan penganiayaan. Wani nggetih, wani gupak lemah, dan siap berkotor tangan untuk mengikuti Sang Guru. Sering kali kita lupa bahwa mengikut Yesus juga memiliki konsekwensi untuk mengalami penderitaan salib, sebab di balik kemegahan Yesus ada salib yang harus dipanggul. Persis di sinilah masalahnya. Kita tidak menghendaki salib yang melekat pada Yesus. Kita ingin melupakan salib dan meminta kemuliaan Yesus saja. Ketika hal yang kita inginkan tidak terjadi, kita pun perlahan-lahan melangkah mundur. Mari kita setia ikut Yesus…

Salam dari Wisma Hati Kudus, Purworejo..
Berkah Dalem…

Kontak
Alamat :

Jl. Duri Selatan V, Gg. L I, No. 15, Duri Selatan, Tambora

Telepon :

021-6333318 - +6287778306287

Fax :

021-6333318

Email :

kasihbunda.s@gmail.com

Website :

kasihbunda.sch.id

Media Sosial :
Donasi
Dukungan Finansial
Dapat Disalurkan Melalui :
BCA Kcp. Duri Raya
Ac : 692 001 2521
Kalender Akademik

September 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Instagram
facebook