
Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. (Matius 13:48)
Percikan Hati:
Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. (Matius 13:48)
Dalam suatu audiensi Bapa Suci Fransiskus berpesan, “Jadilah orang kudus dalam hidup sehari-hari.” Lantas bagaimana kita bisa menjadi orang kudus. Pada waktu itu Paus Fransiskus ditanya seseorang, “Bapa, dalam keseharian dapatkah saya menjadi orang kudus?” Paus menjawab, “Ya, Anda bisa.”. Untuk menjadi orang kudus, kita tidak harus berdoa sepanjang hari. Lantas bagaimana caranya? Paus Fransiskus berpesan, “Lakukan tugasmu sepanjang hari. Berdoa, bekerja, menjaga anak-anak. Tetapi semuanya harus dilakukan dengan hati mengarah kepada Tuhan, sehingga pekerjaan, bahkan sakit dan penderitaan, juga dalam kesulitan, terarah kepada Tuhan”.
Kita diingatkan agar mengarah hati kepada Tuhan. Apa pun pekerjaan kita marilah diarahkan kepada Tuhan.
Dalam Injil Hari ini Kerajaan Surga diibaratkan jala besar yang mengumpulkan aneka macam jenis ikan. Baru setelah penuh jala diseret ke pantai dan pemilihan pun dilaksanakan. Ikan yang baik dimasukkan ke dalam tempayan; sementara ikan yang tidak baik mereka buang. Momen paling penting dalam perumpamaan itu adalah malaikat-malaikat yang memisahkan orang jahat dan orang benar.
Ada dua hal yang baik untuk direnungkan. Pertama, tampaknya kita memang harus berada di dunia di mana orang benar dan orang kurang benar serta orang tidak benar hidup bersama-sama. Ini mirip dengan perumpamaan tentang lalang di antara gandum (Mat 13:24-30). Kedua, tetapi nanti pada akhir zaman, malaikat akan menentukan dan mengadili. Jadi, bukan kita yang menentukan siapa yang termasuk golongan ikan tidak baik yang harus dibuang. Allah mempunyai ukuran tersendiri dalam menentukan mana yang termasuk ikan baik dan mana yang termasuk ikan tidak baik. Kita diminta berusaha menjadi “ikan” yang baik supaya tidak dibuang, sama seperti berjuang tetap menjadi gandum yang berbuah supaya masuk dalam lumbung Allah. Caranya ya sebagaimana dipesankan oleh Bapa Suci…
Salam dari Wisma Hati Kudus, Purworejo..
Berkah Dalem…