Jangan Jadi Pribadi Pendendam
Percikan Hati:
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu…” (Matius 5:38)
Banyak cerita kriminal dilatarbelakangi oleh balas dendam. Seorang pemuda yang cintanya ditolak dendam pada gadis idamannya lalu memperkosa bahkan membunuhnya. Seorang yang merasa telah dipermalukan lalu dendam dan bertindak jahat pada yang mempermalukannya. Dendam membawa seseorang pada dosa dan kejahatan.
Dalam Injil hari ini Yesus menghentikan semangat dendam. Ia mengajarkan, "Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu". Yesus mengajar para murid untuk tidak membalas kejahatan orang. Yesus mengubah balas dendam dengan cintakasih. Mengasihi adalah asas yang paling luhur. Kasih terwujud dalam pengampunan, tidak membalas tetapi memberi lebih yang diminta atau dituntut. “Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya.”
Seorang sahabat non Katolik pernah memberikan kesaksian: “Saya suka berteman dan bergaul dengan orang Katolik”. Mereka tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Tetapi sebaliknya, selalu membalas kejahatan dengan kebaikan dan pengampunan”. Saya dalam hati berkata: “Bener gak nih?” Namun kesaksian yang sangat jujur dan terbuka ini tidak hanya membuat bangga menjadi orang Katolik, tetapi sekaligus menantang kita untuk tetap berusaha tidak balas denda, sekalipun menyakitkan.
Ketika dunia diliputi oleh dorongan dendam maka konflik yang menghancurkan akan selalu mengintip. Tidak ada yang bisa mencegah hal tersebut, kecuali diri sendiri. Mereka yang mampu menghapuskan semangat dendam adalah mereka yang mampu menjaga kehidupan dari konflik menghancurkan itu. Maka marilah kita membangun gerakan anti dendam. Kita bangun semangat pengampunan.
Salam dari Wisma Hati kudus, Purworejo..
Berkah Dalem..
SLB/B-C KASIH BUNDA