Hal memberi ....
Percikan Hati:
“Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.” (Matius 6:3)
Sekelompok ibu-ibu paroki ingin menyumbang sembako ke sebuah panti asuhan. Mereka membuat panitia. Mengadakan rapat untuk persiapan aksi baksos. Mereka bangga pesertanya membeludak. Ibu ketua usul supaya mengundang wartawan stasius TV agar acara ini diliput. Biaya menjadi membengkak. Tujuannya ditambah, tidak hanya ke panti asuhan, tetapi sekaligus juga ziarah karena panti itu sejalur dengan gua Maria. Biaya komsumsi dan transportasi malah lebih besar daripada sumbangan yang akan diberikan ke panti asuhan. Tujuan membantu anak-anak panti asuhan sudah melenceng jauh.
Dalam Injil hari ini Yesus berbicara tentang amal sedekah, doa dan puasa. “Jikalau engkau memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi.” Demikian halnya dengan berdoa dan berpuasa. Semua lalu ditutup dengan antiphon/reffren “Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Intinya adalah jangan pamer. Begitu juga kalau memberi atau bersedekah. Jangan pamer. Kalau sedang berdoa, juga jangan pamer. Baik berdoa, memberi atau bersedekah atau sedang berpuasa, lakukanlah dengan tidak diketahui orang. Jangan dipamer-pamerkan. Kadang kita tergoda untuk menunjukkan kepada orang lain, kalau kita bersedekah. Kita ingin dilihat orang kalau sedang berpuasa,. Kita ingin dianggap suci makanya berdoa di tempat-tempat umum. Yesus menginginkan supaya kita melakukan hal-hal itu secara tersembunyi. Jangan mencari pujian orang tetapi biarlah Bapa di surga yang melihatnya. Yang penting bukan kulitnya, tetapi isinya. Jangan jatuh pada sikap formalisme, tetapi substansinya yang harus diutamakan. Seorang bijak berkata, “Kalau kamu diberi, ingatlah dan catatlah namanya di atas batu karang. Tetapi kalau kamu memberi catatlah namamu di pasir pantai.”
Salam dari Wisma Hati kudus, Purworejo..
Berkah Dalem..
SLB/B-C KASIH BUNDA