
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi ...
Percikan Hati:
Dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda: ”Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. (Matius 7:1)
Dalam bahasa Indonesia, kata mata adalah kata favorit. Ada mata air, mata duitan, mata gelap, mata keranjang, mata kuliah, dan banyak mata lain lagi. Tentu saja, mata yang paling penting ada di kepala. Berkat adanya mata, manusia mampu melihat. Juga merenung.
Dalam Injil hari ini Yesus berbicara soal manusia yang suka menghakimi dengan kiasan mata. Yesus bersabda “keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar kayu itu dari mata sudaramu”. Yesus sendiri bermata tajam. Ia tahu betul bahwa manusia suka menghakimi, dan biasanya negatif. Maka Ia berseru, “Mengapa engkau melihat selumbar kayu di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Adakah di antara kita melihat selumbar di mata sesama? Muatkah balok di mata kita? Tentu, tidak! Namun, Yesus suka menyampaikan kebenaran dengan cara demikian. Ia tahu bahwa cara manusia menggunakan matanya menentukan penilaiannya.
Kalau manusia terus mencari kesalahan orang lain, maka di dalam matanya tertancap ‘balok’. Balok yang tidak memungkinkan dirinya melihat dengan tepat. Soalnya, tidak ada seorang pun di dunia ini yang bebas dari ‘selumbar’, kesalahan kecil-kecil. Menurut Yesus, daripada repot dengan kekurangan kecil-kecil orang lain, perlu waspada dalam menggunakan mata. Mata yang diciptakan untuk mencari yang baik dan indah, jangan dipakai untuk mencari yang buruk dan jelek. Orang yang mencari keburukan melulu, sesungguhnya buta. Ada balok di dalam matanya.
Salam dari Wisma Hati kudus, Purworejo..
Berkah Dalem..